Jemput aku nanti
kini biar dulu aku berkendara kaki
mengibas debu jalanan
jika hujan biar dulu aku basah
jika panas biar dulu bekeringat basah
menelusuri jalanan
melambati kecepatan
lebih kuhargai itu
akan banyak yang diceritakan
pada sesuatu yang lambat
di ujung hari akan aku dengar kisahmu
Jemput aku nanti
_______________________
Puisi Lainnya :
Puisi Sahabat, Puisi Cinta, Puisi Renungan, Puisi Ceria, Puisi Kenangan, Puisi Alam, Puisi Cinta Tanah Air, Puisi Religi, Kisah Inspirasi, Cerita Hikmah, Tutorial Puisi, Kata Mutiara, Galeri Foto, info menulis
Jumat, 25 Maret 2011
Kamis, 24 Maret 2011
Kekinian
Kekinian kini sungguh begitu egois
kita serahkan waktu dan perhatiaan
lalu terenggut olehnya diri kita
terlupalah sudah sejarah
terlalai pula kisah hikmah
waktu tiada pernah terulang
yang terulang hanya kisah manusia
keangkuhan langkah yang ini
kejujuran sikap yang itu
dan keriangan saat ini
terucap kembali
apakah telah tiba waktunya,
hari esok terasa telah kita lalui?
___________________________
puisi renungan
kita serahkan waktu dan perhatiaan
lalu terenggut olehnya diri kita
terlupalah sudah sejarah
terlalai pula kisah hikmah
waktu tiada pernah terulang
yang terulang hanya kisah manusia
keangkuhan langkah yang ini
kejujuran sikap yang itu
dan keriangan saat ini
terucap kembali
apakah telah tiba waktunya,
hari esok terasa telah kita lalui?
___________________________
puisi renungan
Label:
puisi renungan
Diposting oleh
hamparan
Rabu, 23 Maret 2011
Setara Detik
Untuk lepas rindu
kuambil jarak yang panjang
sign out semua akun
tak ada lagi kita di sana
tak ada lagi pertemuan yang tertulis
sesaknya jalanan
hanya di permukaan saja
di dalam jiwa
aku melaju cepat
seperti mengejar dua kilat
dan mendahului dua puluh ribu kilat :)
kusiapkan kata-kata dalam kalimat
kususun juga kalimat dalam cerita
sebab, nanti, menit akan setara detik :)
_______________________
Puisi Lainnya :
kuambil jarak yang panjang
sign out semua akun
tak ada lagi kita di sana
tak ada lagi pertemuan yang tertulis
sesaknya jalanan
hanya di permukaan saja
di dalam jiwa
aku melaju cepat
seperti mengejar dua kilat
dan mendahului dua puluh ribu kilat :)
kusiapkan kata-kata dalam kalimat
kususun juga kalimat dalam cerita
sebab, nanti, menit akan setara detik :)
_______________________
Puisi Lainnya :
Label:
puisi melayangnya hati
Diposting oleh
hamparan
Langganan:
Postingan (Atom)