Dinding berdinding, tak berpintu
di ujung, jalanan membuntu
aku menghitung rencana
dan kureka-reka sekenario tanpa sutradara
panjang yang harus diurai
kecermatan ditunda hanya karena lelap
dan aku berada dalam seribu kemungkinan
di tepian yang kelak menjadi pusat
adalah keajaiban,,,
tiba dengan pintu-pintu tanpa dinding
dan terjalin setiap ujung-ujung jalanan
hilang semua untuk menampilkan semua yang lain
kerumitan entah milik siapa lagi,,,
aku tersungkur syukur,,,
karena padaku,,,
ini bukan kisah yang dituturkan
_______________________
Puisi Lainnya :